10, Feb 2025
Upaya dan Tantangan Membangun di Wilayah Rawan Bencana

Upaya yang Dilakukan dalam Membangun di Wilayah Rawan Bencana

Membangun di wilayah rawan bencana memerlukan pendekatan yang sangat spesifik dan sistematis. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Rizal Malik, seorang arsitek dan juga peneliti di bidang mitigasi bencana, "Pertama, diperlukan pemetaan dan kajian risiko secara detail untuk setiap wilayah. Ini menjadi acuan dalam perencanaan pembangunan." Kedua, perlu ada penyesuaian desain dan metode konstruksi. Misalnya, dalam pembangunan di daerah rawan gempa, struktur bangunan harus mampu meredam getaran dan menghindari kerusakan fatal.

Selain itu, keterlibatan masyarakat setempat juga sangat penting. "Pemberdayaan masyarakat, baik dalam proses perencanaan maupun pembangunan, dapat meningkatkan ketahanan bangunan dan wilayah terhadap bencana," kata Rizal. Tidak hanya itu, edukasi dan pelatihan tentang mitigasi bencana juga perlu diterapkan secara berkelanjutan.

Tantangan dan Hambatan dalam Proses Pembangunan di Wilayah Rawan Bencana

Namun, proses pembangunan di wilayah rawan bencana juga tidak tanpa tantangan. Ada banyak hambatan yang perlu dihadapi. Terlebih lagi, ketidakpastian terkait kemunculan bencana seringkali menjadi penghalang utama. Seperti yang dijelaskan oleh Anindito Prabowo, ahli geologi dan risiko bencana, "Prediksi akurat tentang kapan dan di mana bencana akan terjadi masih menjadi tantangan besar."

Selanjutnya, keterbatasan sumber daya, baik finansial maupun teknis, juga menjadi hambatan. "Membangun dengan standar anti bencana memerlukan investasi yang besar dan tidak semua daerah memiliki anggaran cukup," ungkap Anindito. Belum lagi, kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan pembangunan berstandar anti bencana juga menjadi kendala.

Argumen lain yang penting adalah kesenjangan antara kebijakan dan implementasi di lapangan. "Seringkali, peraturan dan standar yang ada tidak dijalankan dengan efektif di tingkat lokal," kata Anindito. Jadi, meskipun ada upaya besar dalam merancang dan membangun dengan cara yang berkelanjutan dan tahan bencana, realisasinya masih menjadi tantangan besar.

Dengan demikian, pembangunan di wilayah rawan bencana memang memerlukan upaya ekstra dan hadapi tantangan yang berat. Namun, melalui kerjasama, inovasi, dan komitmen untuk memprioritaskan keberlanjutan dan keselamatan, kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana. Seperti kata pepatah, "Sedia payung sebelum hujan," persiapan dan pencegahan adalah kunci untuk membangun di wilayah rawan bencana.